Dalam postingan kali ini, saya akan membedah peluang usaha roti yang dilakukan oleh tukang roti teman saya sendiri. Setelah berbagai tempaan ilmu di bidang roti dan cake yang dikuasainya, meskipun harus sering pindah dari berbagai industri roti yang pernah membimbingnya, akhirnya usaha roti sendiri mulai ditekuninya. Sebelum memutuskan untuk terjun di bisnis roti, bisnis yang lainnya sudah pernah digeluti. Mulai dari ternak unggas, memelihara bebek untuk dijual telornya juga pernah dilakukannya. Akhirnya dia memutuskan untuk merintis usaha di dalam industri roti ini. Dengan berbekal 1 unit planetary mixer 3 kg dan manual oven industri roti mulai dibangun. Selain produk roti, donuts dan cake tak lupa pula sebagai inovasi produk bisnisnya. Dengan kapasitas produksi 1 sak per harinya, 8 karyawan mampu direkrutnya. Dengan target pasar menengah kebawah, industri yang dirintisnya mengalami kemajuan yang signifikan. Omzet puluhan juta rupiahpun mampu didapat tiap bulannya. Sebulan yang lalu dia pernah mengatakan kepada saya, mengapa terpikir olehnya untuk memulai usaha roti baru-baru ini saja. Secara spontan saya menjawab, mungkin menjadi karyawan lebih enak daripada pengusaha. Kita berangkat pagi hari dan pulang sore hari dan akhir bulan gaji sudah kita dapat. Teringat kata2 Robert T. Kiyosaki bahwa kita selaku karyawan terperangkap oleh perlombaan tikus. Jadi kita terikat oleh rutinitas yang kita lakukan. Dengan melek/kecerdasan finansial kita dapat keluar dari perlombaan tikus itu. Dan dalam kasus ini, teman saya yang dulunya tukang roti telah keluar dari perlombaan tikus dengan menjadi pengusaha industri roti. Semoga sedikit tulisan saya ini dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk keluar dari perlombaan tikus.created by FIKRI TEKNIK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berikan kritik dan saran untuk artikel ini. Terima kasih telah membaca artikel saya.