Buah bisa menjadi bahan baku aneka kue yang lezat. Keuntungan dari bisnis makanan ini juga tidak kalah legit. Pengusaha kue berbahan baku buah bisa mengantongi omzet hingga Rp 100 juta per bulan bermargin 30 persen. Buah-buahan tak hanya bisa Anda olah menjadi minuman segar atau jus atau keripik buah. Melainkan, bisa juga menjadi bahan baku pembuatan aneka kue.
Tengok saja usaha Maria Wardhani, pemilik Rumah Pisang di Bekasi, Jawa Barat. Ia mengolah pisang menjadi cake dan kue kering.
Cara pembuatannya pun sangat mudah, sama seperti membuat cake atau kue pada umumnya. Langkah awalnya, Anda mesti membuat adonan berbahan terigu. Lalu, masukan pisang ambon atau sunpride yang sudah dihancurkan. Setelah bercampur, adonan dituangkan ke dalam cetakan dan siap dioven. "Jumlah pisang harus lebih dominan dari terigu supaya rasa pisangnya terasa," pesannya.
Maria memilih pisang sebagai bahan utama kue karena buah ini sangat populer dan telah lama menjadi favorit keluarga karena rasanya enak serta bergizi. "Pelanggan saya datang dari Jakarta dan Bandung," ujarnya.
Dia membanderol banana cake seharga Rp 50.000 per loyang. Adapun kue kering berbahan oatmeal Rp 35.000 per stoples. "Saya menyasar pelanggan kelas menengah atas," ungkapnya.
Dalam sebulan, Maria mengatakan, dirinya bisa menghasilkan omzet hingga Rp 30 juta. "Laba bersih yang bisa dikantongi mencapai 20 persen," tutur dia.
Namun, pasar cake dan kue kering pisangnya kurang berkembang lantaran tidak semua orang tahu pisang bisa menjadi bahan baku kue. Untuk mengatasi itu, Maria saat ini sedang giat menyebarkan pengetahuan tersebut lewat media online.
Pembuat cake buah-buahan lain, Decky Suryata, pemilik Salakka Pondoh di Sleman, Yogyakarta, juga merasakan manisnya bisnis kue berbahan baku buah. Dia kini mengolah salak menjadi roti atau kue kering.
Saat ini, ia menjual cake salak pondoh seharga Rp 30.000 per boks dengan rasa keju, original, cokelat, dan pandan. Adapun untuk bakpia salak pondoh, harganya Rp 25.000 per boks. "Omzet saya Rp 100 juta per bulan dengan laba 30 persen," jelasnya.
Dia bilang, 60 persen pelanggannya adalah wisatawan dan 40 persen sisanya penduduk lokal. Untuk pemasaran, Decky yang merupakan finalis Wirausaha Muda Mandiri 2012 membuka dua toko di daerah Sleman. "Ke depan, saya ingin kembangkan produk," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berikan kritik dan saran untuk artikel ini. Terima kasih telah membaca artikel saya.