Menjadi seorang pengusaha sukses, tentunya menjadi impian besar bagi semua orang. Namun sayangnya tidak banyak orang yang bisa berhasil meraih impian tersebut, mengingat untuk mencapai sebuah kesuksesan dibutuhkan kerja keras dan tekad yang kuat guna menghadapi semua rintangan dan hambatan yang sering muncul di tengah perjalanan menuju sukses. Hal inilah yang memotivasi sepasang suami istri, Jody Brontosuseno dan Siti Hariyani dalam mengembangkan usaha.
Jatuh bangun dalam menjalankan sebuah usaha, sudah menjadi bagian dari perjuangan mereka mencapai kesuksesan. Berbagai peluang usaha dari mulai berdagang roti bakar, berjualan susu, sampai berbisnis kaos partai musiman pernah mereka jalani, dan semuanya tidak bisa bertahan lama hingga harus ditutup sebelum mencapai suksesnya.
Meskipun begitu, pengalaman pahit tersebut tidak membuat sepasang suami istri ini berhenti mencoba peruntungannya di dunia bisnis. Mengawali kesuksesan bisnisnya pada tahun 2000, Jody dan Anik mencoba membuka warung steak sederhana dengan memanfaatkan teras rumahnya, yang berlokasi di Jl. Cendrawasih 30 Demangan Yogyakarta sebagai lokasi usaha. Berbekal jiwa entrepreneur yang telah mereka miliki, pasangan serasi ini nekat membangun sebuah rumah makan steak dengan nama “Waroeng Steak n Shake” yang kini lebih dikenal dengan istilah WS, lain daripada restoran steak lainnya.
Jika biasanya kuliner ala Eropa ini hanya bisa dinikmati masyarakat menengah atas, di berbagai restoran mewah atau di hotel-hotel berbintang dengan harga yang relatif mahal. Jody dan Anik, berhasil menciptakan sebuah gebrakan baru di bisnis kuliner, dengan menawarkan salah satu makanan barat yang banyak diminati masyarakat yaitu steak, dengan harga yang sangat bersahabat dan jauh dari kata mahal.
Mereka sengaja menawarkan steak di warung sederhananya, untuk membangun image baru di mata konsumen bahwa menu ala Eropa juga bisa disajikan di warung makan biasa, dengan cita rasa yang tidak kalah bersaing dengan steak di hotel-hotel berbintang lima.
Siapa sangka jika strategi tersebut cukup menarik minat konsumen, hingga waroeng steak yang dulunya hanya bermodalkan 5 buah hot plate dan 5 buah meja makan, dengan daya tampung 20 pengunjung. Kini berhasil berkembang pesat, mencapai lebih dari 30 cabang yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia. Seperti di daerah Jakarta, Medan, Bogor, Bandung, Semarang, Malang, Solo, Palembang, Yogyakarta, Bali, serta Pekanbaru. Dengan omset ratusan hingga milyaran rupiah setiap bulannya.
Terobosan baru yang ditawarkan Waroeng steak, melalui mottonya “Bukan steak biasa” ini berhasil merubah pandangan masyarakat, yang dulunya beranggapan bahwa makanan steak hanya bisa dikonsumsi orang kaya. Menjadi makanan baru yang bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat dengan harga yang sangat terjangkau dan tentunya pas dikantong semua konsumen.
Dengan menanamkan image murah yang begitu kuat di hati para konsumennya. Kini duet suami istri ini tercatat sebagai salah satu entrepreneur sukses yang keberadaannya patut diperhitungkan. Karena mereka tidak hanya sukses mengembangkan puluhan cabang WS di berbagai daerah saja, saat ini Jody dan Anik juga merambah bisnis makanan lainnya yang menawarkan berbagai menu bakaran, serta membangun bisnis futsal di seputaran kota Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berikan kritik dan saran untuk artikel ini. Terima kasih telah membaca artikel saya.