Bisnis sate ikan ternyata cukup menjanjikan. Sate ikan tanpa tulang ini,
mulanya adalah produk rumahan, namun kini berkembang dengan sistem
waralaba.
Muhammad
Toip, pemilik usaha "Salwa" sate ikan, mengaku bisnis ini adalah obsesi
besarnya. Karena peluang usaha ini sangat menjanjikan, Muhammad Toip
rela meninggalkan pekerjaannya yang sudah dilakoninya selama delapan di
dua perusahaan. "Terakhir saya jadi kepala cabang," katanya.
Dulu Muhammad Toip menjual sate ikan secara langsung. Namun karena permintaan sangat banyak dan terutama ingin menciptakan pekerjaan buat orang lain, maka ia mencoba menggunakan sistem waralaba.
Indonesia, kata Muhammad Toip, kaya dengan ikan, namun konsumsi masyarakatnya sangat kurang. "Dengan jajanan sehat ini bisa memberikan konstribusi sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup," ujarnya.
Menu andalan "Salwa" sate ikan antara lain, kakap crispy, tuna crispy, balakutak crispy, dan udang crispy. Cara membuatnya sangat gampang. Pertama pilih ikan segar. Kemudian pilih bumbu seperti garam, lada bubuk, dan cabe merah bubuk. "Terakhir bahan dicampur dengan tepung crispy sebelum digoreng," terangnya.
Dijelaskan Muhammad Toip, selama dua tahun bisnis ini berjalan sudah 20 mitra yang bergabung. Mereka ada di Kota Bandung, Tangerang, serta Bogor.

Dulu Muhammad Toip menjual sate ikan secara langsung. Namun karena permintaan sangat banyak dan terutama ingin menciptakan pekerjaan buat orang lain, maka ia mencoba menggunakan sistem waralaba.
Indonesia, kata Muhammad Toip, kaya dengan ikan, namun konsumsi masyarakatnya sangat kurang. "Dengan jajanan sehat ini bisa memberikan konstribusi sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup," ujarnya.
Menu andalan "Salwa" sate ikan antara lain, kakap crispy, tuna crispy, balakutak crispy, dan udang crispy. Cara membuatnya sangat gampang. Pertama pilih ikan segar. Kemudian pilih bumbu seperti garam, lada bubuk, dan cabe merah bubuk. "Terakhir bahan dicampur dengan tepung crispy sebelum digoreng," terangnya.
Dijelaskan Muhammad Toip, selama dua tahun bisnis ini berjalan sudah 20 mitra yang bergabung. Mereka ada di Kota Bandung, Tangerang, serta Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berikan kritik dan saran untuk artikel ini. Terima kasih telah membaca artikel saya.