Mom's Bakery & Cafe hadir di tengah masyarakat dengan berbagai
jenis produk yang ditawarkan. Produk yang dimaksud meliputi aneka olehan
roti dengan berbagai rasa, aneka makanan berat seperti pasta, nasi lada
hitam, nasi ayam teriyaki juga nasi goreng.
Sedangkan aneka makanan ringan, Mom's Bakery & Cafe menyediakan seperti pancake, waffle, pempek disko serta sosis jumbo. Tersedia juga minuman pans maupun dingin yang telah diolah dengan baik.
Muhammad Rezza Hakiki, Direktur Mom's Bakery & Cafe alias si empunya Mom's Bakery & Cafe ini bercerita, dia memulai usaha ini pada tahun 2004. Saat itu, dia menjual beragam roti di depan rumah menggunakan etalase kecil. Selama empat tahun menjalani bisnis tersebut, pada 2008 kata Rezza, dirinya mulai menuai kemajuan dengan merubah bentuk usahanya menjadi cafe, dan sekarang bernama Mom's Bakery & Cafe.
"Karena kerja keras, pelan-pelan dari stay di rumah pas di pinggir jalan posisinya, dekat kampus juga. Di sana juga toko roti masih sedikit. Tahun 2004 lahirnya, dari etalase kecil, berubah menjadi 2008, outletnya sekarang dua, di Banjarmasin dua-duanya," ucap Rezza seperti dilansir Okezone.
Mengenai omzet, Rezza menyatakan saat bisnis usahanya masih menggunakan etalase kecil yang bertempatkan di teras rumahnya, dirinya meraup omzet Rp2 juta per bulan. Akan tetapi, capaian yang cukup membuat hati tercengang, saat bisnis usahanya berubah konsep menjadi cafetaria, saat itu juga Rezza dapat meraup omzet Rp90 juta per bulan, atau Rp1,2 miliar per tahunnya.
Mengenai laba, kata Rezza, dirinya mengakui meraup laba sekitar 50 persen-60 persen dari total omzet yang didapatkan dari bisnis usaha waralabanya tersebut.
"Pertama kali bisnis yang di depan rumah omzetnya Rp2 juta sebulan, kalau yang cafe sekarang udah Rp90 juta, sehari Rp3 juta. Minimal banget Rp2,5 juta, satu cabang segitu, Satu tahun Rp1,2 miliar. Labanya 50 persen-60 persen dari omzet," tambahnya.
Saat ini, lanjut Reza, Mom's Bakery & Cafe sudah dapat di waralabakan atau di Franchise. Para investor yang tertarik cukup dengan Rp250 juta, sudah dapat melakoni bisnis cafetaria Mom's Bakery & Cafe.
Kontrak franchise ini juga terbilang relatif lama, karena diberikan jangka waktu hingga lima tahun, sedangkan untuk membalikkan modal, Rezza memberikan waktu kepada investor atau calon mitranya itu selama satu tahun lima bulan untuk membalikkan modal.
"Kita franchise Rp250 juta include bakery equitment, mesin es krim, masalah roti kita ajarin, juga suplai bahan baku, kalau di kota itu tidak ada," ungkapnya.
Selain itu, Rezza menuturkan, dalam bisnis waralaba Mom's Bakery & Cafe, dirinya akan mengenakan royalti terhadap para mitranya sebesar 10 persen, asalkan mitra yang telah mewaralabakan Mom's Bakery & Cafe sudah balik modal.
"Kita minta royalti setelah franchise itu balik modal, sebulannya 10 persen. Target satu tahun lima bulan. Kalau tidak tercapai kita tunggu sampai kapan sesuai kontrak lima tahun, karena jika tidak dibina, mitra rusak nama kita juga rusak," sambungnya.
Sebelumnya, Rezza mengungkapkan sejak awal buka bisnis cafetaria yang lebih bertujuan untuk hang out dengan mengutamakan kenyamanan bagi pengunjungnya ini, mengakui pernah ditawari banyak investor untuk membuat cafe seperti saat ini. Namun, Rezza menolak lantaran Rezza masih menyadari mengenai sistem bisnisnya masih belum kokoh seperti saat ini.
"Pernah ada tapi kita belum siap, belum siap sistemnya, takutnya kontrolingnya gak teratur, autopilotnya belum siap, karena mereka tidak ribet, Kalau sekarang autopilotnya kita rekrut pegawai, buka lapangan pekerjaan juga," terangnya.
Tidak hanya itu, mengenai rata-rata harga makanan dan minuman di Mom's Bakery & Cafe juga terbilang relatif murah, pasalnya Rezza mengakui hanya membandrol harga makanan sampai minuman rata-rata di bawah Rp20 ribu. Cafe ini baru berjumlah dua, yang letaknya di Banjarmasin seluruhnya.
"Harga produknya di Banjarmasin di bawah Rp20 ribu, kalau di luar Banjarmasin bisa lebih mahal bisa lebih murah, untuk luar kota bisa 20 persen lebih mahal, sama lebih murah juga turun 20 persen," imbuhnya.
Mengenai sasaran pembeli, Rezza mengungkapkan tetap berfokus kepada para mahasiswa-mahasiswa angkatan baru maupun angkatan lama, para pekerja dan juga anak sekolah.
"Target pembeli anak kuliah, karena tiap tahun berganti, cafe kita kan deket kampus, karyawan untuk sekadar nongkrong, nikmatin fasilitas cafe ini, wifi-an untuk update status," tukas Rezza. (as)
Sedangkan aneka makanan ringan, Mom's Bakery & Cafe menyediakan seperti pancake, waffle, pempek disko serta sosis jumbo. Tersedia juga minuman pans maupun dingin yang telah diolah dengan baik.
Muhammad Rezza Hakiki, Direktur Mom's Bakery & Cafe alias si empunya Mom's Bakery & Cafe ini bercerita, dia memulai usaha ini pada tahun 2004. Saat itu, dia menjual beragam roti di depan rumah menggunakan etalase kecil. Selama empat tahun menjalani bisnis tersebut, pada 2008 kata Rezza, dirinya mulai menuai kemajuan dengan merubah bentuk usahanya menjadi cafe, dan sekarang bernama Mom's Bakery & Cafe.
"Karena kerja keras, pelan-pelan dari stay di rumah pas di pinggir jalan posisinya, dekat kampus juga. Di sana juga toko roti masih sedikit. Tahun 2004 lahirnya, dari etalase kecil, berubah menjadi 2008, outletnya sekarang dua, di Banjarmasin dua-duanya," ucap Rezza seperti dilansir Okezone.
Mengenai omzet, Rezza menyatakan saat bisnis usahanya masih menggunakan etalase kecil yang bertempatkan di teras rumahnya, dirinya meraup omzet Rp2 juta per bulan. Akan tetapi, capaian yang cukup membuat hati tercengang, saat bisnis usahanya berubah konsep menjadi cafetaria, saat itu juga Rezza dapat meraup omzet Rp90 juta per bulan, atau Rp1,2 miliar per tahunnya.
Mengenai laba, kata Rezza, dirinya mengakui meraup laba sekitar 50 persen-60 persen dari total omzet yang didapatkan dari bisnis usaha waralabanya tersebut.
"Pertama kali bisnis yang di depan rumah omzetnya Rp2 juta sebulan, kalau yang cafe sekarang udah Rp90 juta, sehari Rp3 juta. Minimal banget Rp2,5 juta, satu cabang segitu, Satu tahun Rp1,2 miliar. Labanya 50 persen-60 persen dari omzet," tambahnya.
Saat ini, lanjut Reza, Mom's Bakery & Cafe sudah dapat di waralabakan atau di Franchise. Para investor yang tertarik cukup dengan Rp250 juta, sudah dapat melakoni bisnis cafetaria Mom's Bakery & Cafe.
Kontrak franchise ini juga terbilang relatif lama, karena diberikan jangka waktu hingga lima tahun, sedangkan untuk membalikkan modal, Rezza memberikan waktu kepada investor atau calon mitranya itu selama satu tahun lima bulan untuk membalikkan modal.
"Kita franchise Rp250 juta include bakery equitment, mesin es krim, masalah roti kita ajarin, juga suplai bahan baku, kalau di kota itu tidak ada," ungkapnya.
Selain itu, Rezza menuturkan, dalam bisnis waralaba Mom's Bakery & Cafe, dirinya akan mengenakan royalti terhadap para mitranya sebesar 10 persen, asalkan mitra yang telah mewaralabakan Mom's Bakery & Cafe sudah balik modal.
"Kita minta royalti setelah franchise itu balik modal, sebulannya 10 persen. Target satu tahun lima bulan. Kalau tidak tercapai kita tunggu sampai kapan sesuai kontrak lima tahun, karena jika tidak dibina, mitra rusak nama kita juga rusak," sambungnya.
Sebelumnya, Rezza mengungkapkan sejak awal buka bisnis cafetaria yang lebih bertujuan untuk hang out dengan mengutamakan kenyamanan bagi pengunjungnya ini, mengakui pernah ditawari banyak investor untuk membuat cafe seperti saat ini. Namun, Rezza menolak lantaran Rezza masih menyadari mengenai sistem bisnisnya masih belum kokoh seperti saat ini.
"Pernah ada tapi kita belum siap, belum siap sistemnya, takutnya kontrolingnya gak teratur, autopilotnya belum siap, karena mereka tidak ribet, Kalau sekarang autopilotnya kita rekrut pegawai, buka lapangan pekerjaan juga," terangnya.
Tidak hanya itu, mengenai rata-rata harga makanan dan minuman di Mom's Bakery & Cafe juga terbilang relatif murah, pasalnya Rezza mengakui hanya membandrol harga makanan sampai minuman rata-rata di bawah Rp20 ribu. Cafe ini baru berjumlah dua, yang letaknya di Banjarmasin seluruhnya.
"Harga produknya di Banjarmasin di bawah Rp20 ribu, kalau di luar Banjarmasin bisa lebih mahal bisa lebih murah, untuk luar kota bisa 20 persen lebih mahal, sama lebih murah juga turun 20 persen," imbuhnya.
Mengenai sasaran pembeli, Rezza mengungkapkan tetap berfokus kepada para mahasiswa-mahasiswa angkatan baru maupun angkatan lama, para pekerja dan juga anak sekolah.
"Target pembeli anak kuliah, karena tiap tahun berganti, cafe kita kan deket kampus, karyawan untuk sekadar nongkrong, nikmatin fasilitas cafe ini, wifi-an untuk update status," tukas Rezza. (as)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berikan kritik dan saran untuk artikel ini. Terima kasih telah membaca artikel saya.