Makanan burger makin memasyarakat di
Indonesia. Tak heran banyak toko atau gerai yang menjajakan burger.
Persaingan di bisnis ini pun kian ketat. Tapi itu tak mengurangi nyali
Saiful Muslimim, pemilik Burger Setan asal Sidoarjo, Jawa Timur, masuk
ke bisnis ini.
Saiful mulai terjun ke bisnis burger sejak 2010 lalu. Setelah menyadari peminat burger cukup tinggi, maka ia menawarkan kemitraan pada tahun yang sama. Saat ini, Saiful telah memiliki 26 cabang burger setan yang tersebar di Sidoarjo, Jakarta, Surabaya, Jawa Tengah dan Pasuruan.
Dari total jumlah gerai itu, lima gerai diantaranya milik sendiri. Saiful sengaja memberi nama burgernya itu burger setan karena bentuknya hitam. "Saya juga ingin membuat nama produk saya unik dan membuat orang penasaran," ujarnya.
Di gerai miliknya tersebut, Saiful tidak saja menjual burger tapi juga menjual menu lainnya seperti hot dog, dan kentang. Ia membanderol menu di gerainya mulai dari Rp 7.500 sampai Rp 15.000 per porsi. Menurut Saiful, harga jual produknya masih sesuai dengan kantong masyarakat.
Ia juga bilang, produknya ini menyasar semua kalangan dari kalangan masyarakat menengah ke bawah dan menengah ke atas. Bagi yang berminat menjadi mitra, Saiful menawarkan satu paket kemitraan dengan nilai investasi sebesar Rp 15 juta.
Dengan modal investasi sebesar itu, mitra akan mendapatkan satu buah gerobak dorong, bahan baku awal sebanyak 50 porsi, pelatihan karyawan, standar operasional prosedur dan survei lokasi.
Saiful menjanjikan mitra bisa meraup omzet rata-rata Rp 400.000 - Rp 500.000 per hari, dengan keuntungan sekitar 20% hingga 30% dari omzet. Dengan omzet sebesar itu, mitra bisa balik modal dalam waktu empat sampai lima bulan pasca beroperasi.
Saiful juga tidak memungut royalti fee dan masa kerjasama berlangsung seterusnya. Namun dengan catatan, mitranya itu harus membeli produk utama dari kantor pusat seperti roti, daging dan kemasan produk. Ia mengklaim, keunggulan produknya ini terletak pada dagingnya yang tebal dan mengandung protein tinggi. Sumber : Kontan.co.id
Saiful mulai terjun ke bisnis burger sejak 2010 lalu. Setelah menyadari peminat burger cukup tinggi, maka ia menawarkan kemitraan pada tahun yang sama. Saat ini, Saiful telah memiliki 26 cabang burger setan yang tersebar di Sidoarjo, Jakarta, Surabaya, Jawa Tengah dan Pasuruan.
Dari total jumlah gerai itu, lima gerai diantaranya milik sendiri. Saiful sengaja memberi nama burgernya itu burger setan karena bentuknya hitam. "Saya juga ingin membuat nama produk saya unik dan membuat orang penasaran," ujarnya.
Di gerai miliknya tersebut, Saiful tidak saja menjual burger tapi juga menjual menu lainnya seperti hot dog, dan kentang. Ia membanderol menu di gerainya mulai dari Rp 7.500 sampai Rp 15.000 per porsi. Menurut Saiful, harga jual produknya masih sesuai dengan kantong masyarakat.
Ia juga bilang, produknya ini menyasar semua kalangan dari kalangan masyarakat menengah ke bawah dan menengah ke atas. Bagi yang berminat menjadi mitra, Saiful menawarkan satu paket kemitraan dengan nilai investasi sebesar Rp 15 juta.
Dengan modal investasi sebesar itu, mitra akan mendapatkan satu buah gerobak dorong, bahan baku awal sebanyak 50 porsi, pelatihan karyawan, standar operasional prosedur dan survei lokasi.
Saiful menjanjikan mitra bisa meraup omzet rata-rata Rp 400.000 - Rp 500.000 per hari, dengan keuntungan sekitar 20% hingga 30% dari omzet. Dengan omzet sebesar itu, mitra bisa balik modal dalam waktu empat sampai lima bulan pasca beroperasi.
Saiful juga tidak memungut royalti fee dan masa kerjasama berlangsung seterusnya. Namun dengan catatan, mitranya itu harus membeli produk utama dari kantor pusat seperti roti, daging dan kemasan produk. Ia mengklaim, keunggulan produknya ini terletak pada dagingnya yang tebal dan mengandung protein tinggi. Sumber : Kontan.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berikan kritik dan saran untuk artikel ini. Terima kasih telah membaca artikel saya.