Walaupun bahan bakunya impor, roti digemari oleh hampir semua
kalangan di Indonesia. Tak heran bisnis bakery tumbuh subur. Kemitraan
toko roti pun terus bermunculan. Salah satu yang gencar menawarkan
kemitraan adalah William yang mengusung brand Bread Ball di Cibinong,
Bogor.
Mendirikan usaha pada pertengahan 2013, William menawarkan kemitraan awal tahun ini. Saat ini Bread Ball baru memiliki satu gerai. “Namun, ada beberapa calon mitra di Bandung, Cirebon, dan Palembang yang tertarik bekerjasama,” klaim Badri Pratama, Manager Franchise Bread Ball.
Toko roti ini menyajikan roti bun (bentuk bulat) aroma kopi dengan varian isi, seperti pandan, durian, moca, dan cokelat. Harganya berkisar Rp 6.000 – Rp 8.000 per potong. Selain roti, gerai Bread Ball juga berencana menjual minuman kopi dari berbagai daerah, seperti kopi Aceh, kopi Sidikalang, dan kopi Lampung.
Anda berminat menjajal bisnis ini? Ada tiga paket investasi yang ditawarkan. Pertama, paket investasi Rp 450 juta. Untuk ini, Anda harus menyiapkan lokasi usaha dengan luas 32 meter persegi (m2) sebagai tempat produksi dan memajang roti.
Kedua, paket Rp 680 juta dengan konsep kafe. Selain menjual roti, paket ini juga menyajikan minuman kemasan dengan luas ruangan 60 m2. Adapun paket terakhir konsep lounge dengan biaya Rp 900 juta. Luas areanya 100 -120 m2.
Dari seluruh paket tersebut, kata Badri, sudah termasuk franchise fee selama lima tahun senilai Rp 75 juta, desain interior, perlengkapan masak, pelatihan karyawan, dan bahan baku awal. Hanya jumlah itemnya saja yang berbeda.
Estimasi Badri, mitra bisa menjual 600 - 800 potong roti per hari. Jadi, dalam sebulan mitra bisa mengantongi omzet Rp 100 juta – Rp 150 juta. Dengan laba bersih 60%, mitra diperkirakan bisa balik modal dalam setahun.
Tak ada biaya royalti
Badri bilang, pihak pusat tidak memungut biaya royalti. Akan tetapi, jika mitra butuh bantuan pusat dalam menjalankan bisnis, Bread Ball memungut biaya royalti sebesar 5% dari laba bersih per bulan
Badri mengklaim, Bread Ball satu-satunya toko roti yang menjual roti bun dengan aroma kopi. Selebihnya, merupakan produk luar negeri. Roti yang disajikan Bread Ball, kata Badri, juga bisa tahan sehari semalam, tanpa mengeras atau berubah rasa. “Kami menawarkan cita rasa asli Indonesia yang memang bisa diterima lidah orang Indonesia,” ucap dia.
Pengamat waralaba, Amir Karamoy, menilai bisnis roti memiliki prospek cerah di masa mendatang. Akan tetapi, Bread Ball sebaiknya bersabar dalam menawarkan kemitraan. Pasalnya mitra butuh bukti bahwa bisnis roti ini bisa berhasil dalam jangka panjang. “Idealnya dua tahun atau tiga tahun menjalankan bisnis, baru menawarkan kemitraan,” ujarnya.
Namun, jika memang ada yang tertarik, Amir menyarankan, mitra tidak membuka gerai di mal karena pesaingnya sudah banyak dan sudah lebih populer.
Bread Ball Lobby Barat Lantai Dasar Cibinong Mall, Bogor Telp. 021-80266524
sumber : Kontan.co.id
Mendirikan usaha pada pertengahan 2013, William menawarkan kemitraan awal tahun ini. Saat ini Bread Ball baru memiliki satu gerai. “Namun, ada beberapa calon mitra di Bandung, Cirebon, dan Palembang yang tertarik bekerjasama,” klaim Badri Pratama, Manager Franchise Bread Ball.
Toko roti ini menyajikan roti bun (bentuk bulat) aroma kopi dengan varian isi, seperti pandan, durian, moca, dan cokelat. Harganya berkisar Rp 6.000 – Rp 8.000 per potong. Selain roti, gerai Bread Ball juga berencana menjual minuman kopi dari berbagai daerah, seperti kopi Aceh, kopi Sidikalang, dan kopi Lampung.
Anda berminat menjajal bisnis ini? Ada tiga paket investasi yang ditawarkan. Pertama, paket investasi Rp 450 juta. Untuk ini, Anda harus menyiapkan lokasi usaha dengan luas 32 meter persegi (m2) sebagai tempat produksi dan memajang roti.
Kedua, paket Rp 680 juta dengan konsep kafe. Selain menjual roti, paket ini juga menyajikan minuman kemasan dengan luas ruangan 60 m2. Adapun paket terakhir konsep lounge dengan biaya Rp 900 juta. Luas areanya 100 -120 m2.
Dari seluruh paket tersebut, kata Badri, sudah termasuk franchise fee selama lima tahun senilai Rp 75 juta, desain interior, perlengkapan masak, pelatihan karyawan, dan bahan baku awal. Hanya jumlah itemnya saja yang berbeda.
Estimasi Badri, mitra bisa menjual 600 - 800 potong roti per hari. Jadi, dalam sebulan mitra bisa mengantongi omzet Rp 100 juta – Rp 150 juta. Dengan laba bersih 60%, mitra diperkirakan bisa balik modal dalam setahun.
Tak ada biaya royalti
Badri bilang, pihak pusat tidak memungut biaya royalti. Akan tetapi, jika mitra butuh bantuan pusat dalam menjalankan bisnis, Bread Ball memungut biaya royalti sebesar 5% dari laba bersih per bulan
Badri mengklaim, Bread Ball satu-satunya toko roti yang menjual roti bun dengan aroma kopi. Selebihnya, merupakan produk luar negeri. Roti yang disajikan Bread Ball, kata Badri, juga bisa tahan sehari semalam, tanpa mengeras atau berubah rasa. “Kami menawarkan cita rasa asli Indonesia yang memang bisa diterima lidah orang Indonesia,” ucap dia.
Pengamat waralaba, Amir Karamoy, menilai bisnis roti memiliki prospek cerah di masa mendatang. Akan tetapi, Bread Ball sebaiknya bersabar dalam menawarkan kemitraan. Pasalnya mitra butuh bukti bahwa bisnis roti ini bisa berhasil dalam jangka panjang. “Idealnya dua tahun atau tiga tahun menjalankan bisnis, baru menawarkan kemitraan,” ujarnya.
Namun, jika memang ada yang tertarik, Amir menyarankan, mitra tidak membuka gerai di mal karena pesaingnya sudah banyak dan sudah lebih populer.
Bread Ball Lobby Barat Lantai Dasar Cibinong Mall, Bogor Telp. 021-80266524
sumber : Kontan.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berikan kritik dan saran untuk artikel ini. Terima kasih telah membaca artikel saya.